Jollibee Chicken Barbecue, Menu baru?

Ini untuk pertama kalinya lagi saya dapat kesempatan untuk berkunjung ke Philippines setelah 2 tahun yang lalu. Sebelumnya saya cukup sering karena assignment dari kantor.
Tidak banyak yang berubah dengan terakhir saya ke sini, kecuali 2 hal ini:

Pertama, masuk menjelang imigrasinya yang sedikit lebih ketat; yaitu harus mengisi data kesehatan: Pernah sakit atau gejala flu 10 hari terakhir? apakah keluarga ada yang sakit flu 10 hari terakhir? dan pertanyaan lainnya yang masih berhubungan dengan ini.
Philippines memang cukup ketat untuk masalah ini. Dari pertama kali saya ke sini, semua suhu tubuh penumpang yang baru mendarat pasti diperiksa. Sekarang, ditambah lagi dengan mengisi data2 pengakuan tersebut.

Kedua, hey--- ini yang menarik: Jollibee-nya punya menu baru: Jollibee Chicken Barbecue!

Saya tidak tertarik membahas topik pertama--- jadi, langsung aja tentang Jollibee ya....

Nasinya berwarna kuning, dan sifatnya melekat satu dengan lainya. Tidak banyak berbeda dengan tekstur nasi kuning tumpeng yang sering Anda nikmati, hanya saja mungkin nasi tumpeng terasa lebih gurih.
Ayamnya berwarna coklat, tampak luar cukup berminyak dan mengkilat. Tekstur dalamnya sangat lembut. tastenya.... manis. Saya tidak tahu, mungkin mereka pake madu juga.

Jollibee adalah restoran cepat saji lokal yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Philippines. Menu-menunya bersaing dengam Mc Donald.
Sejauh mata memandang, hampir di setiap tempat dimana ada Mc Donald, pasti ada Jollibee. Atau mungkin sebaliknya, dimana ada Jollibee, disitu hampir pasti ada Mc Donald juga.

Saya tidak tahu mana yang ayam, mana yang telur! (dan mana yang duluan)

Kembali ke Chicken Barbecue.... kalo ada kesempatan ke Philippines, pertama: pastikan Anda sehat, kedua: coba sediakan waktu untuk menikmati menu ini.

hmm.... jadi keinget Ayam Bakar Mak Uneh (MU) di Bandung... sekarang ada dimana ya...?

Salam,
Erick

Bektim dan Sekba, sebenarnya sama gak sih?

Pak Ben, iseng aja nih mau buang penasaran, bektim & sekba sebenarnya sama gak ya? banyak yg blg sama ya?

Itulah sekilas SMS yang saya sampaikan ke Pak Ben, customer, sekaligus rekan yang sering membawa saya jalan2 cari makan.

Berawal dari seringnya saya dan Pak Ben mencari makan siang, sering kali Pak Ben membawa saya ke daerah Muara karang, Pluit, dan daerah Gloria di bilangan Kota, padahal kantornya di Sudirman lho! Seru sekali jalan bersama Pak Ben, pengetahuan tentang makananya sangat kuat. Tidak jarang Pak Ben menjelaskan makanan beserta bumbu-bumbunya pada saat kita menyantap makan siang tersebut, bahkan Pak Ben sering compare dengan makanan lainnya.

Salah satu tempat yang suka kami kunjungi adalah Bektim di gang kecil di daerah Gloria, Glodok.

Nah di sinilah saya mengenal Bektim. Singkat cerita, hari sabtu sebelum lebaran yang lalu, saya mengajak istri saya ke sana.... dan dia sangat suka. bahkan bungkus bawa pulang dan bungkus juga buat orang tua saya di rumah.
Terjadilah perdebatan kecil, menurut mereka ini sekba...
...saya bilang, bukan... ini bektim! (meniru keyakinan Pak Ben)

Penasaran dong... akhirnya terkirimlah digit demi digit SMS saya di atas....
.... tak berapa lama, datang kiriman balik dari Pak Ben, begini bunyinya...:

Beda Pak, Bektim kuah coklat isinya macam-2. Sekba kuah hitam, isinya hanya beberapa saja & tidak pakai sayur. Yang pasti sekba pakai langkuas.

Semakin bingung, akhirnya saya mencari di archive jalan sutra.... sayang tidak banyak dibahas.
Akhirnya jari-jari saya pun berkeliaran di Google.
Hasilnya....
1. Rata2 mereka menulis... "Bektim/Sekba" ==> seingat saya tanda "/" atau "slash" itu berarti "ATAU" jadi menunjukkan benda yang sama.
2. Resep Sekba dan Bektim pun demikian.... mengarah ke proses yang sama dengan bahan baku yang sama. bahkan tidak ada ditulis langkuas seperti yang Pak Ben Bilang...

Siang ini saya bertemu Pak Ben di kantornya... . belum puas jawaban yang saya cari, pembicaraan pun berlanjut.

Pak saya cari di Google, rata-rata mereka bilang itu sama lho pak....

Beda Pak, Bektim kuahnya coklat seperti yang kita makan. Kalau Sekba kuahnya lebih pekat dan hitam.
Sekba penyajiannya dipotong dan ditata rapih di atas piring, dan hanya diberikan sedikit kuah, kalau bektim semuanya dicampur
bersama kuahnya di dalam satu mangkok.
Nah kalau sekba pak, tidak pakai sawi asin, tidak seperti bektim yang pakai sawi asin.

Oh... saya pikir sekba juga pakai sayur sawi asin pak.... ?

Tidak Pak, itu Bektim, bukan Sekba. selain itu, tahu yang digunakan pun beda antara sekba dan bektim...

Wah.... sedemikian detail penjelasan Pak Ben, yang dimata saya yang awam, menunjukkan kedalaman ilmu kulinernya.. .

Ahhhh..... saya masih bingung, mana yang benar. Tapi saya juga percaya dengan keyakinan Pak Ben....

Akhirnya.... apa lah artinya perbedaan itu, sekba.. atau bektim.... jadinya tidaklah terlalu penting.... jalan-jalan dan berburu kuliner sama-sama.. itulah yang lebih penting :)


Salam,
Erick Pijoh
Tukang jalan-jalan cari makan, Jr.

Powered By Blogger

Blog Indonesia