Begin with the End in Mind

Bangun pagi, mataharinya cukup panas juga di teras.
Awannya cukup tebal, tapi tetap saja gak bisa tahan sinar mataharinya. Ini matahari pertama di tahun 2010.

Sekali lagi, Selamat Tahun baru teman-teman!

Tidur 5 jam, belum cukup sebenarnya. Tapi lumayan sudah buat badan dan pikiran segar lagi.
Hmmm.... jadi keinget acara BBQ-an -nya Bung Ferdy tadi malam. I Missed it!

(... Bung Ferdy, maaf yach gak bisa datang, tadi malam di Bekasi sampe jam 2 juga. Sayang sekali gak bisa kumpul sama teman2 PKFP. Mungkin lain kali perlu kita pikirkan acara BBQ-an di Puncak, ha ha ha... )

Tahun baru 2010, let's start with "Begin with the End in Mind".

Mabok! apa artinya tuh....??!! Baru mulai kok udah "END" lagi...??!!

Statement ini saya ambil dari penulis terkenal Stephen R. Covey, dengan buku Best Sellernya "7 Habits of Hignly Effective People". Tepatnya ini habit ke-2 yang dia ajarkan.

Singkatnya, kita harus tentuin GOAL apa yang mau kita capai. Apa yang jadi impian kita, cita-cita kita, dsb...
This is why the word "END" come into picture.
Mau baca penjelasan lebih lengkap? bisa dibaca disini: https://www.stephencovey.com/7habits/7habits-habit2.php

Tanpa goal, kita tidak tahu tujuan kita kemana. Saya pernah (sering malah) mau makan malam sama istri dan anak-anak. Tapi gak ditentuin dulu mau makan dimana. Yang penting naik mobil dulu, keluar dulu, di jalan baru ditentuin mau kemana.
Hasilnya: bisa 1/2 jam atau lebih lho baru tahu mau kemana. Itu pun dengan "terserah, makan disitu juga boleh..." Selama itu juga mobilnya hanya muter-muter gak jelas.

Pernah ngalamin hal seperti ini? he he.... ;p

Tentunya pergantian tahun 2010/2011 nanti kita gak berharap bilang "Ya sudah, ini sudah NASIB".

REMEMBER: We who control our "NASIB", bukan sebaliknya.

Untuk membantu membuat GOAL, mungkin step2 dibawah ini bisa membantu:

Langkah 1. Buat Goal berdasarkan kelompok2 berikut:

A. INTELEKTUAL
B. SOSIAL
C. RELATIONSHIP
D. FINANCIAL
E. SPIRITUAL
F. KESEHATAN

Pengelompokan ini saya ambil dari guidencenya Tung Desem Waringin (TDW). Guru yang sangat terkenal sama teori2 DAHSYAT-nya.

Langkah 2. Pastikan goal ANDA bisa diukur.

Contoh: Jangan bikin goal: "saya mau lebih sehat". Ini tidak bisa diukur.
Tapi coba buat: "Blood Pressure down to normal: 120/80", dll...

Langkah 3. Pastikan Goal ada target jangka waktunya.

Contoh: Blood Pressure Down to normal: 120/80, July 2010.

Langkah 4. GOAL harus POSITIF, dengan kalimat yang positif juga (jangan pake kata "TIDAK")

Jangan bikin goal: "TIDAK merokok lagi, Maret 2010", tapi lebih baik goalnya: "Berhenti merokok, maret 2010".

Langkah 5: Goal harus memiliki alasan yang kuat. tanpa alasan yang kuat, gak ada "GREGET" untuk mencapainya.

Goal " Berhenti merokok, maret 2010" dengan alasan: "Papa saya meninggal kena kanker paru-paru karena merokok. Karena saya sayang keluarga saya, jadi saya HARUS berhenti merokok"

==> Goal ini JAUH LEBIH KUAT dan EFEKTIF dibanding goal yang tanpa alasan sama sekali.

Saya sudah menentukan Goal saya, bagaimana dengan Anda?

Salam sukses selalu,
Erick

Jollibee Chicken Barbecue, Menu baru?

Ini untuk pertama kalinya lagi saya dapat kesempatan untuk berkunjung ke Philippines setelah 2 tahun yang lalu. Sebelumnya saya cukup sering karena assignment dari kantor.
Tidak banyak yang berubah dengan terakhir saya ke sini, kecuali 2 hal ini:

Pertama, masuk menjelang imigrasinya yang sedikit lebih ketat; yaitu harus mengisi data kesehatan: Pernah sakit atau gejala flu 10 hari terakhir? apakah keluarga ada yang sakit flu 10 hari terakhir? dan pertanyaan lainnya yang masih berhubungan dengan ini.
Philippines memang cukup ketat untuk masalah ini. Dari pertama kali saya ke sini, semua suhu tubuh penumpang yang baru mendarat pasti diperiksa. Sekarang, ditambah lagi dengan mengisi data2 pengakuan tersebut.

Kedua, hey--- ini yang menarik: Jollibee-nya punya menu baru: Jollibee Chicken Barbecue!

Saya tidak tertarik membahas topik pertama--- jadi, langsung aja tentang Jollibee ya....

Nasinya berwarna kuning, dan sifatnya melekat satu dengan lainya. Tidak banyak berbeda dengan tekstur nasi kuning tumpeng yang sering Anda nikmati, hanya saja mungkin nasi tumpeng terasa lebih gurih.
Ayamnya berwarna coklat, tampak luar cukup berminyak dan mengkilat. Tekstur dalamnya sangat lembut. tastenya.... manis. Saya tidak tahu, mungkin mereka pake madu juga.

Jollibee adalah restoran cepat saji lokal yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Philippines. Menu-menunya bersaing dengam Mc Donald.
Sejauh mata memandang, hampir di setiap tempat dimana ada Mc Donald, pasti ada Jollibee. Atau mungkin sebaliknya, dimana ada Jollibee, disitu hampir pasti ada Mc Donald juga.

Saya tidak tahu mana yang ayam, mana yang telur! (dan mana yang duluan)

Kembali ke Chicken Barbecue.... kalo ada kesempatan ke Philippines, pertama: pastikan Anda sehat, kedua: coba sediakan waktu untuk menikmati menu ini.

hmm.... jadi keinget Ayam Bakar Mak Uneh (MU) di Bandung... sekarang ada dimana ya...?

Salam,
Erick

Bektim dan Sekba, sebenarnya sama gak sih?

Pak Ben, iseng aja nih mau buang penasaran, bektim & sekba sebenarnya sama gak ya? banyak yg blg sama ya?

Itulah sekilas SMS yang saya sampaikan ke Pak Ben, customer, sekaligus rekan yang sering membawa saya jalan2 cari makan.

Berawal dari seringnya saya dan Pak Ben mencari makan siang, sering kali Pak Ben membawa saya ke daerah Muara karang, Pluit, dan daerah Gloria di bilangan Kota, padahal kantornya di Sudirman lho! Seru sekali jalan bersama Pak Ben, pengetahuan tentang makananya sangat kuat. Tidak jarang Pak Ben menjelaskan makanan beserta bumbu-bumbunya pada saat kita menyantap makan siang tersebut, bahkan Pak Ben sering compare dengan makanan lainnya.

Salah satu tempat yang suka kami kunjungi adalah Bektim di gang kecil di daerah Gloria, Glodok.

Nah di sinilah saya mengenal Bektim. Singkat cerita, hari sabtu sebelum lebaran yang lalu, saya mengajak istri saya ke sana.... dan dia sangat suka. bahkan bungkus bawa pulang dan bungkus juga buat orang tua saya di rumah.
Terjadilah perdebatan kecil, menurut mereka ini sekba...
...saya bilang, bukan... ini bektim! (meniru keyakinan Pak Ben)

Penasaran dong... akhirnya terkirimlah digit demi digit SMS saya di atas....
.... tak berapa lama, datang kiriman balik dari Pak Ben, begini bunyinya...:

Beda Pak, Bektim kuah coklat isinya macam-2. Sekba kuah hitam, isinya hanya beberapa saja & tidak pakai sayur. Yang pasti sekba pakai langkuas.

Semakin bingung, akhirnya saya mencari di archive jalan sutra.... sayang tidak banyak dibahas.
Akhirnya jari-jari saya pun berkeliaran di Google.
Hasilnya....
1. Rata2 mereka menulis... "Bektim/Sekba" ==> seingat saya tanda "/" atau "slash" itu berarti "ATAU" jadi menunjukkan benda yang sama.
2. Resep Sekba dan Bektim pun demikian.... mengarah ke proses yang sama dengan bahan baku yang sama. bahkan tidak ada ditulis langkuas seperti yang Pak Ben Bilang...

Siang ini saya bertemu Pak Ben di kantornya... . belum puas jawaban yang saya cari, pembicaraan pun berlanjut.

Pak saya cari di Google, rata-rata mereka bilang itu sama lho pak....

Beda Pak, Bektim kuahnya coklat seperti yang kita makan. Kalau Sekba kuahnya lebih pekat dan hitam.
Sekba penyajiannya dipotong dan ditata rapih di atas piring, dan hanya diberikan sedikit kuah, kalau bektim semuanya dicampur
bersama kuahnya di dalam satu mangkok.
Nah kalau sekba pak, tidak pakai sawi asin, tidak seperti bektim yang pakai sawi asin.

Oh... saya pikir sekba juga pakai sayur sawi asin pak.... ?

Tidak Pak, itu Bektim, bukan Sekba. selain itu, tahu yang digunakan pun beda antara sekba dan bektim...

Wah.... sedemikian detail penjelasan Pak Ben, yang dimata saya yang awam, menunjukkan kedalaman ilmu kulinernya.. .

Ahhhh..... saya masih bingung, mana yang benar. Tapi saya juga percaya dengan keyakinan Pak Ben....

Akhirnya.... apa lah artinya perbedaan itu, sekba.. atau bektim.... jadinya tidaklah terlalu penting.... jalan-jalan dan berburu kuliner sama-sama.. itulah yang lebih penting :)


Salam,
Erick Pijoh
Tukang jalan-jalan cari makan, Jr.

No arms, No legs, No worries !

Saya mendapat ini melalui email dari teman. Benar-benar inspiring dan memberikan motivasi, tidak ada salahnya saya share juga disini.










My name is Nick Vujicic and I was born without limbs and doctors have no medical explanation for this birth
"defect". As you can imagine, I was faced with many challenges and obstacles. Their firstborn son had been born without limbs! There were no warnings or time to prepare themselves for it. The doctors we shocked and had no answers at all! There is still no medical reason why this had happened and Nick now has a Brother and Sister who were born just like any other baby.











I know that there is no such thing as luck, chance or coincidence that these "bad" things happen in our life. I had complete peace knowing that God won't let anything happen to us in our life unless God has a good purpose for it all I am now twenty-threeyears old and have completed a Bachelor of Commerce majoring in Financial Planning and Accounting. I am also a motivational speaker and love to go out and share my story and testimony wherever opportunities become available. I have developed talks to relate to and encourage students through topics that challenge today's teenagers. I am also a speaker in the corporate sector.

I have a passion for reaching out to youth and keep myself available for whatever God wants me to do, and wherever God leads, I follow. Writing several best-selling books has been one of my dreams and I hope to finish writing my first by the end of the year..

It will be called "No Arms, No Legs, No Worries!"

I believe that if you have the desire and passion to do something, and if it's God's will, you will achieve it in good time. As humans, we continually put limits on ourselves for no reason at all! What's worse is putting limits on God who can do all things. We put God in a "box". The awesome thing about the Power of God, is that if we want to do something for God, instead of focusing on our capability, concentrate on our availability for we know that it is God through us and we can't do anything without God . Once we make ourselves available for God's work, guess whose capabilities we rely on? God's!










The ONLY FEAR IN LIFE IS THAT I FORGET HOW GOD HAS LED ME IN THE PAST!

And remember: WHEN YOU'RE BUSY JUDGING PEOPLE, YOU HAVE NO TIME TO LOVE THEM.

Nick

The Mother of Productivity

Tulisan ini adalah sebuah article yang saya baca dari koran setempat ketika saya sedang dalam perjalanan dinas ke Makati, Philippines.

Judulnya adalah "The mother of productivity" By Teresa R. Tunay, OCDS. Ilustrasi Gambar oleh Albert Rodriguez.

Saya sangat tertarik oleh article ini. Saking tertariknya saya menggunting article tersebut dan saya simpan sampai saat ini.

Ijinkan saya untuk berbagi dengan teman-teman, semoga bermanfaat. Intinya apapun yang kita lakukan, haruslah kita selalu mangandalkan Tuhan dan mengucap syukur kepada-Nya. Jangan Sombong! Diluar Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa.

GRATITUDE IS THE MOTHER OF PRODUCTIVITY

Productivity in the workplace may be perceived many as that which leads to higher profits and the conmpany's growth. Productivity may be that but not just that. The kind of productivity I speak of that springs from gratitude is longer-lasting, benefits the most number of people, enhances quaity of life, and gives greater job satisfaction to even the "least" in the workplace. And the gratitude I refer to is that borne of the realization that without God, we are nothing.

Where did your skills, your abilities, talents, your very breath, come from? Your coworkers or may be everybody in the workplace recognize your genius, but one bad fall in the bath room could turn you into a vegetable in an instant. Your good health at age 60 could be your pride but a vehicular accident could snuff your life, knock on wood. Do you ever wonder - when you go to sleep at night - if you'll still wake up the next morning?

Our fruitfulness, our productivity in the workplace, is greately increased by the knowledge that all we are and all we have are gifts from the Creator. Thus humbled, we thank Him, knowing we are nothing without Him. Being humble and greatful makes us "remain in Him and Him in us" and translates to work performance that in due time spells problem-free progress, growth and abundance for every-one.

Can you imagine how efficient our work systems and structures can become if our brilliant ideas, corporate plans and programs are aimed towards this kind of productivity? Corruption at work will come to halt, and the gap between the rich and the poor will eventually vanish. Think about it. (E-mail the author at teresa_de_manila@yahoo.com).

Gospel - John 15:1-8

I am the vine, you are the branches. Whoever remains in me and I in him will bear much fruit, because without me you can do nothing.
Salam Mapalus!

Powered By Blogger

Blog Indonesia